Skip to main content

Mengenal Program-Program Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

Ekosistem pesantren menjadi kawasan yang belum terjamah sejumlah kebijakan otoritas. Soal kedaulatan pangan misalnya. Hingga hari ini sebahagian besar pesantren masih kewalahan berbagi siasat di antara tugas utamanya membimbing generasi muda dalam menguasai nilai-nilai agama. Oleh sejumlah riset, kondisi ini membelah pesantren ke dalam beberapa katagorisasi. Faktanya, alih-alih berfokus pada tarbiyah, banyak pondok pesantren yang sebenarnya memang belum cukup mampu membaca potensi ekonomi diri.

Lantas, apa benar ketidakberdayaan ekonomi pondok pesantren itu sistemik? Atau, hanya soal mentalitas yang belum terbangun oleh para pegiatnya. Dugaan sistemik itu tentu bukannya tanpa alasan. Kebijakan yang tidak berpihak, atau setidaknya menyentuh dunia pesantren merupakan titik mula tersingkirnya alam sejahtera santri dari pembagian kue-kue pembangunan. Hal ini pula, kiranya, yang menyebabkan sebahagian kalangan pesantren mengambil jarak yang cukup, di kemudian hari, dengan simpul-simpul politik dan pemerintahan di banyak tempat.

Meski demikian, anggapan para praktisi pesantren di atas, sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Jika diamati, sebenarnya tidak ada dikotomi tegas yang menepikan dunia pesantren dari para pelaku industri dan jangkauan birokrasi. Ratifikasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pesantren dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2021 tentang  Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren menegaskan akan kehadiran negara dalam dunia pondok pesantren.
















Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...