Anak rantau, kiranya itulah atribut yang kumiliki. Dusun Panebasan menyimpan banyak cerita bapak, yang mengisi masa kecilku. Lahir di Rimbo Bujang, cerita-cerita itu hidup dan menjadi gambaran tentang tanah leluhur. Dalam pergaulan di antara anak-anak multi etnis kalau itu, bagaimanapun indetitas adalah suatu hal yang penting. Beberapa kali berkesempatan ' bali njawa', istilah para perantau jika pergi ke kampung halaman mereka di pulau Jawa, kutemukan fragmen gambaran cerita bapak di alam nyata. Baik di Panebasan, maupun di Kalilandak desanya simbah arah ibu. Mbah Yusa Yuda: Tokoh Babat Alas Desa Ciklapa Kedungreja Namun demikian, lamat-lamat cerita bapak bukanlah motivasi utama keputusan dahulu untuk transfer sekolah ke SMKN 1 Banyumas, bukan. Itu murni bisikan langit . Skip. Setelah semua proses itu berlangsung, pointnya, kembali kubersimpuh di makam mulia itu. Mbah Syamsudien bin Murawi dan istri beliau Mbah Samen. Kali ini bersama Aria, buyut beliau berdua. Sem...