Skip to main content

Trik Busuk HTI untuk Menguasai Indonesia


Ironis, mencatut logo Nahdlatul Ulama (NU) maupun perangkatnya bukan kali ini saja dilakukan oleh ormas Hizbut Tahrir (Partai Pembebasan) Indonesia. Namun, kali ini NU benar-benar bereaksi atas ulah HTI yang membentangkan spanduk palsu Pagar Nusa di Muktamar Khilafah HT (2013) yang berlangsung di Gelora Bung Karno Jakarta. NU, sebagaimana dilansir situs resmi NU Online (7/6) mengecam pembentangan spanduk tersebut.  Pagar Nusa sendiri adalah salah satu Badan Otonom (Banom) NU yang bergerak di bidang pengembangan seni bela diri. NUSA maksudnya “NU dan Bangsa” , yang berarti Pagar NU dan Bangsa.

Jika kali ini Pagar Nusa yang dicatut oleh HTI, namun jauh sebelumnya, tahun 2007 HTI juga telah mencatut logo Nahdlatul Ulama (NU) di Konferensi Khilafahnya pada tempat yang sama, di GBK. Dua contoh kasus pencatutan logo ini hanya sample, sebab masih banyak aksi pencatutan lainnya. Tindakan tidak bermoral ini patut mendapat kecaman dari berbagai pihak, tidak hanya oleh kalangan nahdliyyin. Orang yang masih memiliki hati nurani/moral dengan sendirinya akan mengecam perilaku murahan seperti itu.


Comments

  1. lucu, ketika grassroot semakin banyak yang sadar akan kewajiban penegakan syariah dan khilafah sewot.

    buat aja pernyataan resmi, yang mendukung kewajiban penegakan syariah dan khilafah secara otomatis keluar dari NU. gitu aja kok repot

    ReplyDelete
    Replies
    1. ha ha ha syari'at agama HTI dengan ajaran khilafah malingnya ya bung? Dasar bughot!!

      Delete
  2. HTI Hizbut Tadlis Internasional. Khilafah tidak akan tegak dengan uslub ma'siyat

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan berkomentar secara bijak dan bertanggungjawab.

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...