Skip to main content

Ekonomi Islam Pra Kemerdekaan Indonesia

Pada waktu Sultan Muhammad I memerintah Usmani Turki dia seorang Khalifah yang tangguh dan bijak . Masa Pemerintahan Muhammad I adalah (1403 -1421 M). Beliau menanyakan perkembagan agama Islam kepada pedagang Gujarat (India), dari mereka Sultan mengetahui bahwa di PulauJawa ada dua kerajaan besar (Hindu) yaitu Majapahit dan Pajajaran. Diantara rakyatnya (sebagian kecil) ada yang beragam Islam namun cuma sebatas dari pedagang Gujarat yang nikah dengan penduduk pribumi di kota 2 pelabuhan.

Sang Sultan kemudian mengirimi surat kepada pembesar Islam di Afrika Utara dan Timur Tengah, isinya meminta para Ulama yang mempunyai karomah untuk dikirim ke Pulau jawa, maka terkumpulah sembilan ulama berilmu tinggi serta mempunyai karomah.

Sembilan orang itu akan dibagi menjadi tiga bagian, Jawa Timur tiga orang ulama, Jawa Tengah tiga orang ulama, Jawa Barat tigga ulama dengan masa bhakti satu abad, apabila terjadi ada yang wafat atau pindah dari Pulau Jawa harus mengadakan rapat untuk mencari penggantinya. Kesembilan ulama tersebut selanjutnya dilembagakan dan ditetapkan dengan sebutan WALI SONGO


Pada tahun 808 Hijriah = 1404 M para ulama itu berangkat ke P Jawa, Mereka adalah

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gresik) (berasal dari Turki) , ahli mengatur negara,yang dianggap yang pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Syeh Maulana Malik Ibrahim dalam cerita rakyat kadang-kadang juga disebut dengan nama Kakek Bantal. Ia mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah, dan berhasil dalam misinya mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.Selain itu, ia juga sering mengobati masyarakat sekitar tanpa biaya. Sebagai tabib, diceritakan bahwa ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Champa (Thailand)

2. Maulana ishaq (SAMARKAN/dekat BUHAIRA RUSIA SELATAN), ahli pengobatan, datang ke tanah Jawa pada tahun 1404 Masehi bersama dengan ayahnya (Syeh Maulana Ahmad Jumadil Qubro) dan saudaranya (Syeh Maulana Malik Ibrahim). Syeh Maulana Ishaq pada awal datang di tanah Jawa menetap di Gresik. Kemudian ke Blambangan dan selanjutnya ke Pasai (Singapura) dan beliau wafat di sana.

3. Maulana Ahmad jumadil Kubro (MESIR dan ada yang mengatakan dari UDZBEKISTAN), beliau berdakwah keliling, makamnya di Troloyo, Trowulan Mojokerto

4.Maulana Muhammad Al Maghrobi (MAGHRIB MAROKO)

5. Maulana Malik isroil (TURKI), ahli mengatur negara

6. Maulana Muhammad Ali AKbar. (PERSIA), ahli Pengobatan dan pertanian berdakwah di Jawa Tengah, Wafat di daerah Gunung Santri Cilegon Jawa Barat tahun 1435 M.;

7. Maulana Hasanudin (PALESTINA) dakwah keliling, dimakamkan tahun 1462 di samping masjid Banten Lama;

8. Maulana Aliyudin (PALESTINA), dimakamkan tahun 1462 di samping masjid Banten Lama;

9. Syeh Subakir, asal PERSIA, ahli menumbali tanah angker yang dihuni jin jahat, beberapa waktu di Jawa lalu kembalidan wafat di persia tahun 1462.

Jadi Pada saat itu KHALIFAH Islam mau memikirkan nasib kita Umat yang ada di pulau Jawa dan Nusantara (Indonesia) umumnya, sebaiknya kita Balas budi jasa mereka dengan mengisi hidup dan anak cucu kita dengan ajaran ISLAM yang baik…

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...