Skip to main content

Kelompok Praktek Operasional Bank SyariahKelas : EI-A

Praktek simulasi perbankan merupakan implementasi latihan layanan petugas bank kepada nasabah. Setiap kelompok dituntut untuk memerankan masing-masing gugus tugas: Kepala Bank (Branch Manager), Teller, Costumer Service dan Secuirity. Sedangkan kelompok berikutnya akan memerankan diri sebagai nasabah bank.

Setiap kelompok setidaknya akan menampilkan:
1. Petugas Bank
2. Desain produk pendanaan/pembiayaan dalam bentuk brosur
3. Desain slip aplikasi setoran, transfer dan atau penarikan
4. Desain formulir pembukaan rekening
5. Buku tabungan


Setiap kelompok ketika praktek dilaksanakan berupaya menciptakan suasana bank yang seidentik mungkin, baik dalam bentuk tata ruang, back sound maupun pelayanan.
Berikut pembagian kelompok praktek perbankan.

Kelompok 1: Pendanaan
Basis Akad: Wadi'ah Yad Amanah (Deposito), Wadi'ah Yad Dhamanah, Mudharabah, Kafalah
  1. Ibnu Haris
  2. Lia Sukmawati
  3. Nurjanah
  4. Susi Riyantika
  5. Amad Saebani
  6. Tiara Dini Arifah


Kelompok 2: Pendanaan
Basis Akad: Wadi'ah Yad Amanah (Haji), Qardh, Jasa Transfer, Jasa Sarf
  1. Muhammad Amin
  2. Reva Yanti
  3. Annisa Rahman
  4. Fina Dairotun Imanah
  5. Rendi Rakhmat Adhi
  6. Susi Setyaningrum
Kelompok 3:  Pendanaan
Basis Akad: Wadi'ah Yad Amanah, ZIS, Mudharabah, Wakalah
  1. Rahmah Dwi Astuti
  2. Arini Setiana Virara
  3. Ahmad Fauzi
  4. Amelia Damayanti Putri
  5. Suswati
  6. Mukhammad Agus


Kelompok 4: Pembiayaan
Basis Akad: Murabahah Otomotif, Mudharabah, Qordhul Hasan

  1. Nia Prasetya Ningsih
  2. Andriyanto
  3. An Nisa Miftachul Rizky
  4. Nurul Lailatur Rohmah
  5. Wasro Saeful Mikdar
  6. Umi Sudarsih

Kelompok 5: Pembiayaan
Basis Akad: Murabahah Property, Muzaraah, Musyarakah

  1. Wihdah Arina Azriya
  2. Umi Indasyah Zahro
  3. Cahyo Bayu Priyoko
  4. Fajar Eka Pratomo
  5. Hapsari Susanti
  6. Sri Wahyuni

Kelompok 6: Pembiayaan
Basis Akad: Ijarah, Qordhul Hasan, Murabahah Otomotif

  1. Muhammad Jauharul
  2. Eka Nur Janah
  3. Fakhri Hidayat
  4. Nurul Hidayah
  5. Umi Mahmudah
  6. Wahyu Ningsih

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...