Skip to main content

Kronik Pengusiran Propagandais Wahabi Khalid Basalamah di Jawa Timur

Mendengar kabar dan laporan masyarakat bahwa ada misionaris Wahabi masuk ke daerah Sidoarjo, maka sontak umat Islam tersentak. Terlebih selama ini oknum yang kerap mengunggah kajian ceramahnya kerap menyerang pemahaman umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut oleh masyarakat Sidoarjo.

Umat Islam bersama Gerakan Pemuda Ansor sebagai garda terdepan bergerak melakukan penolakan atas ajaran Wahabi, jadi bukanlah majlis ilmunya. Sebagai bukti ketika Khalid Basalamah turun digantikan oleh ustadz lain, lantas umat Islam yang menggeruduk  tidak mempermasalahkan jika pengajian itu lantas diteruskan. Bukannya tanpa sebab, selama ini Khalid Basalamah berulang kali telah melakukan penistaan dan mendeskritkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang mayoritas diyakini oleh Umat Islam di Indonesia.


Saat forum mediasi sebelumnya yang diupayakan oleh Kapolresta antara MWC Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Ansor, Panitia dan Takmir Masjid. Kapolresta pun telah menerima bukti rekaman atau contoh ceramah Khalid Basalamah yang secara terang-terangan mengajarkan tabdi’ (pembid’ahan) dan takfir (pengkafiran) atas keyakinan umat Islam di luar kelompoknya. Tentu hal ini beresiko menimbulkan konflik dan kebencian antar sesama umat Islam dan berpotensi hancurnya keBhinnekaan serta keutuhan NKRI.


Dalam hal ini Gerakan Pemuda Ansor sudah menyiapkan tiga rekaman bukti video bagaimana Khalid Basalamah mendistorsi ajaran Islam Ahlussunnah wal jamaah, menyalahkan aliran lain selain Wahabi yang dia anut, tanpa memahami substansi permasalahannya serta mensyirikkan tanpa perbandingan dalil. Beberapa bukti inilah lantas kemudian oleh umat Islam Sidoarjo anggap sebagai pokok keberatan atas potensi merebaknya ajaran Wahabi di lingkungan mereka.

“Bukan perbedaan madzhabnya, tapi bagaimana menghargai perbedaan dalam keluasan ajaran Islam. Gerakan Pemuda Ansor dan Nahdlatul Ulama pada prinsipnya berdasarkan perjalanan sejarah sudah terbiasa berbeda faham dengan Muhammadiyah dan aliran lain yang seiman bahkan dengan agama lain, namun tidak ada provokasi dan tetap hidup dengan rukun dan damai,” terangnya.

Ketika terjadi negosiasi dengan Kapolresta, PANITIA MENYATAKAN BAHWA YANG CERAMAH BUKAN KHALID BASALAMAH MELAINKAN HANYA SEKEDAR SOFT REKAMAN. Inilah gaya khas penganut Wahabi dalam berbohong (taqiyyah). Namun ternyata kemudian ketika massa umat Islam dengan mata kepala sendiri lantas mengetahui BAHWA YANG BERCERAMAH ADALAH SOSOK ASLI KHALID BASALAMAH, maka Ansor merasa dibohongi!. Umat Islam Sidoarjo marah. Namun massa yang berkerumun atas saran dari para Ulama agar tetap bersabar, dan tetap pada koridor kesepakatan negoisasi serta mempercayakan pada pihak aparat kepolisian untuk menanganinya.

Namun apa yang terjadi? Justru kemudian yang beredar berita di media sosial, bahwa massa umat Islam ramai difitnah telah melakukan pembubaran, dan bentrok bahkan merusak masjid. “Masyallah, tidak ada satupun aset rumah Allah yang dirusak dan dikotori oleh anggota Ansor Banser NU” tegas Riza Ali Faizin.

Di saat situasi tenang dan selesai, karena ada kesepakatan bahwa panitia akan menghentikan ceramah Khalid Basalamah serta tidak akan menaikkannya lagi ke mimbar. Bahkan pengurus masjid berjanji tidak akan mengundangnya di kemudian hari, lalu muncul kabar yang mengagetkan selanjutnyaSituasi sudah tenang Ansor Banser mau pulang, tiba-tiba ada laporan bahwa, Ketua PAC Ansor Tulangan telah dianiaya oleh para jamaah daurah Khalid Basalamah!. Dan pemukulnya sudah diamankan polisi, setelah sebelumnya massa sempat kembali memanas. Ketua PAC atas nama Zaini sebagai korban penganiayaan tidak melakukan perlawanan.  Bahkan pada saat di Mapolsek Gedangan Sahabat Zaini memaafkan pelaku pemukulan. Anggota Gerakan Pemuda Ansor ini sadar betul bahwa Islam yang diajarkan para pendiri NU adalah Islam yang ramah. Atas nama ukhuwah Islamiyah pelaku yang mengaku warga Kamal itu dimaafkan,” jelasnya.

Selain melakukan penolakan terhadap penceramah Khalid Basalamah, PC GP Ansor Sidoarjo awalnya juga meminta untuk melakukan tabayyun, berdialog dan berbagi ilmu dengan Khalid Basalamah. Tujuannya agar bersama menjaga tradisi keilmuan sekaligus ingin menghilangkan kesalahfahaman namun permintaan di tengah negoisasi itu, namun tidak kesampaian kerena elemen massa konsentrasi atas hasil kesepakan (MoU) untuk mendinginkan suasana yang memanas.

“Mudah-mudahan ke depan cita-cita mempertemukan antara Khalid Basalamah dengan para Ulama Nahdlatul Ulama akan terselenggara,”pungkas Ketua GP Ansor Sidoarjo dalam rilisnya.

(sidoarjotimes/gerpol)
https://t.co/1HbD6MFzI4

DOKTRIN WAHABI YANG DISEBARKAN OLEH KHALID BASALAMAH:

1.     Allah bertempat tinggal;
2.     Allah punya bentuk wajah, tangan dan kaki;
3.     Allah duduk di atas kursi;
4.     Orang tua Rasulullah SAW adalah ahli neraka;
5.     Ayah Nabi Ibrahim adalah ahli neraka;
6.     Bumi itu datar!;
7.     Mauludan sholawatan tahlilan adalah amalan bid'ah;
8.     Tsunami Aceh terjadi karena orang aceh suka maksiat, dan lain-lainnya.

LINK KESESATAN AJARAN:
List video Khalid yang mendeskritkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah:

Khalid menyebut Nabi SAW (maaf) menggauli/berzina dengan wanita yang tidak dinikahi:
https://m.youtube.com/watch?v=3FFuYzfjGoE

Khalid menyebut orang Tua Nabi SaW kafir: https://m.youtube.com/watch?v=Yl-gyvpIP3M

Khalid menuduh amaliyyah tahlil adzan ke jenazah dan talqin bid'ah!
https://m.youtube.com/watch?v=bYoNlgP_4_Q

Khalid menuduh peringatan maulid isra' mi'raj adalah bid'ah:
https://m.youtube.com/watch?v=zYrW-zGwHlU

Khalid menyebut kafir (dengan kata lain semoga diberi hidayah) kepada para peziarah wali:
https://m.youtube.com/watch?v=HxPGAAkwPxA

Berikut penjelasan bagi kaum muslimin oleh Ulama Aswaja tentang keadaan Ibu Nabi.
https://m.youtube.com/watch?v=1nkFvTKTQrc

Penjelasan shahih Ulama tentang amaliyyah Maulid Nabi:
https://m.youtube.com/watch?v=BUBQ1tUowBE

Penjelasan Ulama tentang Kehidupan di alam barzakh:
https://m.youtube.com/watch?v=5GJRQAzjFNA

Suasana aksi masa pengusiran Khalid Basalamah: 

Khalid Basalamah atas desakan massa dari umat Islam Sidoarjo akhirnya meninggalkan lokasi daurah 

Khalid Basalamah meninggalkan lokasi dengan pengawalan aparat untuk memastikan benar-benar keluar dari Sidoarjo

Umat Islam Sidoarjo yang gelisah dan memanas setelah menyaksikan sendiri bahwa sosok Khalid Basalamah sebagai pembicara. Sebelumnya panitia telah berjanji tidak akan menghadirkan propagandais Wahabi ini.

Salah satu pernyataan penolakan umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah Sidoarjo atas kehadiran Khalid Basalamah 


Tanpa Khalid Basalamah kajian tetap diteruskan dengan tetap diawasi aparat 



Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...