Skip to main content

#sayaBANSER

BETAPA SUSAHNYA JADI ANSOR DAN BANSER
(Saduran Status dari Kiai Zastrouw Al-Ngatawi)

Betapa susahnya jadi Ansor dan Banser. Ketika mereka mencoba bersikap sabar dalam diam dan bijaksana saat Kyai dan Ulama mereka dihujat, yang menghujat justru semakin tak tahu diri. Para penghujat itu lantas malah merasa benar sendiri dan terus saja mencaci-maki.
Ketika Banser dan Ansor melakukan tindakan hukum dengan melaporkan penceramah yang gemar melecehkan dan mencaci-maki para kyai, malah mereka kemudian dituduh mengkriminalisasi sang penceramah dan anti-ulama. Padahal, mereka itu justru organisasi santri yang sangat takdzim kepada Ulama.
Ketika Ansor dan Banser menjaga gereja sebagai wujud komitnen umat Islam dalam menjaga keutuhan NKRI yang terancam oleh teror sekelompok golongan. Dan sekaligus upaya guna menujukkan bukti, bahwa umat Islam ambil bagian dalam menjaga perdamaian. Mereka malah kemudian dituduh sebagai antek kafir, munafik dan orang bayaran. Bahkan ada yang tega mengolok-olok sebagai anjing gereja.
Ketika Ansor dan Banser sedikit bersikap tegas dengan memberikan peringatan keras dan menurunkan para penceramah yang gemar menghasut ummat dan melakukan pelecehan terhadap ulama yang menjadi panutan mereka. Mereka malah lantas diberitakan telah melakukan premanisme dan anarki.
Terus mereka harus bagaimana menghadapi orang-orang bebal yang tidak tahu diri dan merasa benar sendiri ini?!
Namun bagaimanapun Ansor dan Banser tidak memperlakukan mereka yang telah menggunakan gaya propaganda PKI guna memaksakan keyakinan mereka, sama kerasnya seperti perlakuan Ansor Banser terhadap para pengikut PKI dahulu.
Cukuplah tragedi 1965 menjadi pelajaran bagi seluruh bangsa Indonesia untuk semakin memahami dan mensyukuri nikmat Allah SWT atas bangsa dan negara ini. Bahwa kehadiran Ansor Banser adalah anugerah Ulama bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...