Skip to main content

JAMBI DAN LANGKAH CINTA KIAI SAID

Jambi mungkin tak sepopuler daerah atau provinsi lain dalam layar televisi. Tenang, sejuk dan damai adalah kuncinya. Nyaris tanpa gejolak yang layak diberitakan ke penjuru Nusantara. Bumi yang elok bertabur nilai-nilai keindahan Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Hari ini, Kamis 3 Agustus 2017 beliau al-Mahbuub al-Mukarrom Rois al-Tanfizhiyyah Nahdlatul Ulama Dr. KH. Said Agil Siradj memberkahi Bumi Siginjei ini. Di antara gempita rindu umat Islam dan harapan petunjuk dan arahan Ulama. Beliau hadir di sini.





Semenjak beberapa hari sebelumnya, panitia berkemas mengadakan penyambutan. Pemerintah Daerah dan Aparat. Banser dan Pendekar Pagar Nusa. Dan ribuan umat Islam berduyun-duyun ke Masjid Jami pada hari yang di tentukan.

Beliau bertutur tentang arahan agama. Mengabarkan tentang sejuknya ajaran agung sang al-Musthofa. Islam.

Beliau berpesan bagi umat Islam agar semakin mempererat persaudaraan (seagama dan setanah air), dan mendamaikan perselisihan. Memendam dalam-dalam kebencian dan sifat hasud. Melipurnya dengan ilmu, dzikir dan mendekat pada Ulama 'amiliiin. Mereka kaum utama yang bukan hanya cendekia dalam nasehat, namun juga nyata dalam keteladanan.

Mengamanatkan keikutsertaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan marwah ajaran agama Islam. Tak segera menelan aneka informasi yang menghasut permusuhan, kebencian dan kekerasan atas nama agama Islam. Merapat ke Pemerintah dalam bagian membangun bangsa dan negara.

Hingga petuah nasehat dan arahan beliau selesai. Banyak yang merenung dan tergugah untuk berbuat lebih bagi negara dan agama yang mereka yakini. Menjadi bagian dalam barisan terdepan pejuang negeri.

Terima kasih Kiai. Selamat melanjutkan perjalanan memimpin jalan dakwah ini. Kami senantiasa akan merindui kapan akan kembali ke tanah Jambi ini.

Jambi, Kamis 4 Agustus 2017.







Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...