Skip to main content

Seri Perkuliahan: Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam

Perkuliahan ini adalah suatu bentuk pengenalan materi pembahasan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, yaitu terkait ilmu sejarah, pemikiran, ekonomi dan IslamPokok penting dalam seri perkuliahan Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam setidaknya meliputi: kontrak kuliah, orientasi perkuliahan, proses perkuliahan, penugasan dan ujian semester.

Kontrak kuliah:
1.       Hari dan waktu yang disepakati bersama;
2.      Mekanisme perizinan dan udzur dalam perkuliahan;
3.      Unsur penilaian: Absensi (30%), UTS (25%), UAS (25%), Penugasan (5%), Respon Kelas (5%) dan Akhlak (10%);

Materi Perkuliahan:
Pertemuan 1-3 [klik di sini]
Pertemuan 4-5 [klik di sini]
Pertemuan 6-7 [klik di sini]




Penugasan Tengah Semester:
Tugas tengah semester ini bersifat individual dan bertujuan melatih mahasiswa melakukan penggaliaan dan reportase informasi lokalitas sejarah (nama desa, tokoh, peristiwa bersejarah, situs dan dokumentasi aktual terkait obyek yang diteliti) dimana ia berasal. Pengungkapan merujuk pada konsepsi investigasi dasar: apa, dimana, siapa, mengapa dan bagaimana.

Tugas ditulis dengan jenis huruf New Times Roman di atas kertas ukuran A4, spasi 1,5 dengan menyematkan nama dan nomor induk mahasiswa. Soft file tugas tengah semester dikumpulkan di sini [klik].

Penugasan Akhir Semester:
Tugas akhir berbentuk penulisan jurnal tematik sesuai pembagian Focus Group Discussion (FGD) mahasiswa. Adapun ketentuan teknisnya adalah sebagaimana berikut:
1.   Tugas ditulis dengan jenis huruf New Times Roman di atas kertas ukuran A4, spasi 1,5 dengan penomoran di tengah bawah bagian kertas;
2.    Teknis penulisan paling atas judul dengan huruf kapital, nama anggota kelompok diskusi dengan huruf awalan besar yang ditulis berjajar ke arah bawah, afiliasi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam/Fakultas Syariah), Abstract (ditulis dalam bahasa Inggris dalam satu atau dua paragraf);
3. Isi, terdiri dari pembahasan tematik sesuai kelompok setidaknya meliputi: (1) Pendahuluan, (2) Nama, kurun zaman dan latarbelakang keluarga, (3) pendidikan dan karya, serta (4) pokok pemikiran dan pengaruhnya dalam perkembangan ekonomi Islam.
4. Ditulis dengan referensi yang kuat untuk dipresentasikan. Adapun penugasan akhir dikumpulkan dalam bentuk soft file berformat docx dengan minimal 10 halaman. Untuk diskusi, kelompok pemateri menyediakan print out untuk dosen dan kelompok lainnya masing-masing satu draf.
5.   Dilarang keras melakukan plagiasi, jika terdapat temuan maka penugasan akan dianulir dalam sistem penilaian.

Judul tematik per-kelompok diskusi (acuan para tokoh, lihat materi 6-7):

Pemikiran Ekonomi Islam Periode Rasulullah SAW
Sebaran mata pencaharian bangsa Arab pra-Islam
Mata pencaharian Nabi Muhammad dan para sahabat
Kebijakan ekonomi pra-hijrah
Kebijakan ekonomi pasca-hijrah
Lembaga Ekonomi pada Masa Rasulullah SAW

Pemikiran Ekonomi Islam Periode Khulafa' Al-Rasyidin
Kebijakan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq r.a
Kebijakan Khalifah Umar bin Khatthab r.a
Kebijakan Khalifah Utsman bin Affan r.a
Kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a

Pemikiran Ekonomi Islam Periode Klasik
Imam Abu Yusuf
Imam Ibn Maskawaih
Imam Mawardi
Imam Abu Hanifah

Pemikiran Ekonomi Islam Periode Neo-Klasik
Imam Al-Ghazali
Syaikh Ibnu Taimiyyah
Syaikh Ibnu Khaldun
Syaikh Nashiruddin At-Thusi

Pemikiran Ekonomi Islam Periode Kotemporer
Muhammad Abdul Mannan

Muhammad Nejatullah Siddiqi
Syed Nawab Haider Naqvi
Monzer Kahf

Melacak Missing Link Sejarah Pemikiran Ekonomi 
Sumber-sumber serapan ekonomi Islam
Perang Salib dan Pengaruhnya terhadap Peradaban Islam
Sumber-sumber serapan ekonomi Barat pasca Perang Salib
Hubungan pemikiran ekonomi antara dunia Islam dan Barat

Gerakan Ekonomi Muhammadiyyah dan Nahdlatul Ulama
KH Wahhab Hasbullah
KH Mas Mansur

Ujian Tengah Semester [klik di sini]


Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...