Skip to main content

Menggugah Ghirah Nahdliyyin di Kecamatan Kembaran Banyumas


Sebagaimana banyak daerah lainnya, basis keagamaan masyarakat kecamatan Kembaran adalah Nahdliyyin. Jika kemudian berwarna, itu setelah berlangsung sejumlah dinamika. Itu terjadi tidak lepas dari pengaruh pemahaman non-Aswaja yang diikuti derajat pendidikan, kepentingan politik dan status sosial tokoh pembawanya. Beberapa pergeseran asasi tersebut pada gilirannya sangat menarik untuk dicermati, khususnya bagi setiap pegiat Nahdlatul Ulama.


Kekuatan Pimpinan Cabang itu ada pada kuatnya manajemen Majelis Wakil Cabang. Dan kuatnya MWC itu pada Pimpinan Ranting di desa-desa. Kredo ini penulis dapatkan sebagai sebuah pemahaman baku setelah dua dasawarsa berproses di organisasi para ulama ini. Nah, pada tulisan ini penulis bermaksud mengangkat sejumlah fakta sosial sebagai suatu ide pemikiran yang semoga bermanfaat dan membawa inspirasi bagi para pembaca.

Dalam kecamatan Kembaran ada 16 desa. Dan dari belasan desa tersebut, kiranya Desa Dukuhwaluh yang menjadi ajang kurusetra sejumlah gerakan ormas lain, selain NU. Hal ini ditandai dengan berdirinya sentra pendidikan sebagai tempat penanaman ideologi dan gerakan.






Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...