Skip to main content

Generasi Milenial Sasaran Empuk Pinjol - ngeGus.com

Kemajuan teknologi informasi secara serius merubah wajah sosialita di Indonesia. Gawai menjadi gerbang konektivitas antar individu dengan akses yang tidak terbatas. Kemerdekaan berpendapat oleh warga negara menjadi realitas yang tampak pada hari ini. Namun demikian, bagi generasi muda hal ini bukan berarti tidak berdampak.

Teknologi informasi, bagi sebahagian developers dipandang sebagai ladang baru dalam meraup cuan. Rilis baru sejumlah platform media sosial tak pernah lepas untuk ditunggangi motif keuntungan dengan menyasar sejumlah target pasar. Dalam hal ini, utamanya, generasi remaja.

Ancaman kejahatan dunia maya bagi para remaja, tak hanya soal kecanduan game online, bullying atau pelacuran belaka. Di ruang interaksi sosial daring ini, mereka juga menjadi sasaran empuk para renternir virtual. Di sini, mereka menjadi kelinci buruan para predator pinjaman online (pinjol).

Para operator pinjaman online ini tak jarang memanfaatkan sejumlah survey otoritatif untuk membaca tren kebutuhan kaum milenial yang bermuara pada kebutuhan akan pendanaan. Dari kebutuhan tersebut, kebocoran data dan jaringan iklan menjadi perangkap tersendiri untuk menjebak para penyintas dunia maya.

Sikap mental yang labil, didukung dengan hasrat keinginan yang tak terkendali serta miskinnya literasi keuangan digital diyakini kuat sebagai latarbelakang banyaknya generasi milenial yang masuk perangkap para predator pinjaman online.

Sebagai korban, tidak sedikit para remaja kemudian yang mengalami tekanan psikologis yang serius dan berujung pada putus sekolah hingga prostitusi. Ironisnya, hal ini tak jarang terjadi tanpa diketahui oleh para orang tua. Sebabnya, bisa karena sibuk bekerja atau tenggelam dalam gawainya masing-masing.

Pemerintah dalam hal ini terlihat tidak bisa berbuat banyak. Kehidupan digital seorang warga negara dipandang sama privatnya dengan kehidupan individu di dunia nyata. Sejumlah regulasi dan petugas penegak hukum dunia maya terkesan tak berdaya. Lebih-lebih realita kasus judi online Apin Medan yang disebut-sebut melibatkan pejabat tinggi aparat keamanan negara.

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

  Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh. Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...