Skip to main content

Sejarah Filologis Pondok Pesantren Darussalam Dukuhwaluh

 

Secara demografis, Desa Dukuhwaluh merupakan perluasan kawasan Desa Pandak dan Dusun Woeloeng yang berbatasan dengan Desa Tambaksari, Desa Bantarwoeni, Desa Karangsari, Desa Bojong dan Desa Artja di sisi selatan. Pemekaran kawasan ini sekaligus menjadikan suatu kawasan administrasi yang baru dengan sebutan Dukuhwaluh.

Pada tahun 1992 di sisi barat daya Desa Dukuhwaluh berdiri lembaga pendidikan agama Islam bercorak salafiyyah atas inisiasi Dr. KH. Chariri Shofa, M.Ag atau yang masyhur diingat sebagai Kyai Khariri. Sebelum membuka pemukiman santri di Dukuh Wulung, beliau merupakan salah satu dari badal pendiri dan pengasuh yaitu KH. Muslich bersama Dr. KH. Noer Iskandar al-Barsani di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci Purwokerto.

Rekam Pendidikan

Kyai Khariri sendiri telah menempuh jalan panjang pendidikan, baik akademik maupun kepesantrenan. Riwayat pendidikan formal Kyai Khariri dimulai dari Sekolah Dasar Negeri Kalibeber (lulus 1970), lalu Madrasah Tsanawiyyah Negeri Kalibeber (lulus 1973) dan Madrasah Aliyyah Negeri Kalibeber (lulus 1976). Adapun jenjang pendidikan kesarjanaan ditempuh pada Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di jurusan Sastra Arab (lulus 1983), Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, jurusan Tafsir Hadits (lulus 1997) dan Doktoral pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Islamic Studies (lulus 2018).

Pada usia 12 tahun, antara tahun 1969-1972 Kyai Khariri mulai menjalani pendidikan salafiyyah di Pesantren Al-Asy’ariah Kalibeber. Selanjutnya, sembari menjalani pendidikan formal tingkat atas (1973-1976), KH. Chariri Shofa nyantri kepada KH. Masykur di Pesantren Futuhiyah Bumen Wonosobo. Dan ketika menempuh pendidikan tinggi, tercatat beliau menempa diri di Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta pada 1978-1982 dan di Pesantren Al-Firdaus Yogyakarta kurun tahun 1982-1983.

Para Guru dan Sanad Keilmuan



Comments

Popular posts from this blog

Daftar Perkuliahan

 Assalamu'alaikum Mahasiswa! Dalam laman ini akan dideskripsikan ruang keilmuan yang diampu Pak Dosen. Tentu, secara berkala akan dilakukan revisi-revisi yang relevan dengan data dan perkembangan keilmuan. Jadi, halaman ini akan menjadi semacam peta perkuliahan yang memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses pokok-pokok tema pengetahuan yang akan dibahas dalam perkuliahan.  Perkuliahan yang akan disematkan di sini mengadung kontrak perkuliahan, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi-materi yang menjadi diskursus pembahasan. Bagi mahasiswa dan pengunjung, jangan lupa untuk memfollow situs ini untuk memudahkan informasi perkembangan keilmuan yang sedang didalami.  Daftar Perkuliahan: Etika Bisnis Islam Akuntansi Syariah Hukum Gadai Pengantar Ekonomi Syariah

Sarung Berlogo NU Dikecam, Produsen dan Reseller Mengerang.

Ilustrasi Sarung NU Sarung NU Indetitas masih menjadi komoditas bisnis yang menguntungkan. Termasuk logo Nahdlatul Ulama (NU) di kalangan pasar Nahdliyyin. Bagi sebagian pembeli, sarung karakter satu ini bukan hanya sekedar sarung biasa, namun lebih sebagai ekspresi ideologis di dalam lingkungan sosial. Dan bagi kalangan produsen dan makelar atau reseller sarung karakter, ini adalah peluang pasar yang kuat. Ini peluang besar memadatkan pundi-pundi penjualan.  Lantas, apakah tingginya permintaan pasar atas sarung karakter ini terpengaruh 'keramat' NU? Tentu saja, tanpa adanya logo tersebut, kain sarung hanyalah selembar kain yang nir-faidah. Sekali lagi NU menunjukkan endorsenya terhadap kreativitas dunia industri tekstil di Indonesia. Logo NU pada Sarung Dikecam Sebenarnya, entah ide siapa yang pertama kali menjadikan logo NU sebagai ornamen sarung. Ada yang menyebut hal ini marak semenjak logo-logo banom NU mulai dijadikan bahan atasan batik pada dasawarsa terakhir ini. Ekspr...